Tuesday, June 10, 2014

Kehadiran Nyata dalam Ekaristi


1. MAKNA DARI KEHADIRAN NYATA

Definisi pertama dari Konsili Trente adalah tentang makna secara Katolik mengenai Kehadiran Nyata. Definisi tersebut berbunyi:
"Kalau ada yang mengatakan bahwa Tubuh dan Darah yang bersama-sama dengan seluruh Keillahian Tuhan kita Yesus Kristus dan oleh karena itu Kristus seluruhnya, nyata, benar-benar dan secara substansial terkandung dalam Sakramen Ekaristi Maha Kudus, tetapi mengatakan bahwa Kristus hadir dalam Sakramen hanya dalam tanda atau gambar atau dengan kuasa-Nya, terkutuklah dia." (Sesi 13, can.1)

Ada empat istilah kunci dalam definisi ini kudus: "Kristus seluruhnya," "nyata," "benar-benar," dan "substansia" yang terkandung. Apa yang hendak diajarkan kepada oleh definisi tersebut?

Kita diajar bahwa Ekaristi Kudus berarti "Kristus seluruhnya."
Segala sesuatu yang merupakan karakter Kristus - hadir dalam Sakramen Mahakudus. Ini berarti bahwa Kristus hadir dalam keilahian-Nya sebagai Allah dan dalam kemanusiaan-Nya sebagai manusia. Kristus hadir dalam Ekaristi dengan tubuh manusia-Nya, jiwa-Nya, dengan anggota badan-Nya dan dengan pikiran manusia-Nya, kehendak dan perasaan-Nya.
“Kristus seluruhnya,” Totus Christus, dalam bahasa Latin.

Kemudian kita diajar bahwa Kristus hadir secara “nyata” dan bukan simbolis.
Ia hadir secara obyektif.
Dia terkandung dalam Sakramen Mahakudus. Akibatnya, jika pikiran kita menyadari fakta obyektif ini, kita memahami kebenaran ini. Tidak ada kebenaran yang lebih berharga yang diungkapkan oleh Kristus daripada kebenaran bahwa Ia ada di bumi, Kristus seluruhnya dalam Ekaristi.

Kita diajar bahwa Kristus "benar-benar" hadir dan tidak hanya kiasan.
 Kehadiran Ekaristi bukanlah sebuah metafora atau kiasan. Ini adalah kenyataan. Kristus ada dalam Ekaristi Kudus.
Ketika Kehadiran Nyata ini didefinisikan oleh Konsili Trente, St Robert Bellarmine menghitung tafsiran atas sabda Kristus pada Perjamuan Terakhir: "Inilah Tubuh-Ku, inilah darah-Ku."
Dia menemukan lebih dari dua ratus interpretasi di antara para pemuka Protestan, yang satupun tidak ada yang mengatakan Kristus adalah "benar-benar" hadir dalam Ekaristi.

Akhirnya, definisi ini memberitahu kita bahwa Kristus hadir "secara substansial" dan bukan hanya dengan perwujudan kuasa-Nya.
Benar, di mana-mana memang kuasa Kristus terwujud. Jadi, secara sah kita dapat mengatakan bahwa Kristus hadir dalam setiap orang yang berada dalam keadaan rahmat (tidak dalam keadaan dosa berat maupun ringan, ed).
Kristus menganugerahkan rahmat-Nya pada mereka yang berada dalam persahabatan-Nya. Tapi kondisi berada dalam keadaan rahmat tidak sama dengan [keadaan] mengalami Kehadiran Nyata Kristus dalam tubuh kita dan jiwa.

Kehadiran Nyata dalam Ekaristi benar-benar unik. Kristus tidak hadir di mana-mana dengan keutuhan kemanusiaan dan Keilahian-Nya, - hanya dalam Ekaristi. Dalam Ekaristi, Kristus hadir dalam kepenuhan-Nya.


Perbandingan sederhana ini semoga membantu menjelaskan hal ini.

Ketika malaikat Gabriel menampakkan diri kepada Bunda kita di Nazaret dan mengumumkan bahwa dia dipilih untuk menjadi Ibu dari Allah yang Maha; maka Tuhan sebagai Tuhan hadir di Nazaret, Dia hadir di malaikat Gabriel, Dia hadir di Bunda kita.
Jika Tuhan tidak hadir, maka tidak akan ada Nazaret atau Gabriel atau Maria. Hal ini merupakan definisi yang baik bahwa tidak ada suatu tempat pun yang Allah tidak hadir.

Tapi saat Maria mengatakan kepada malaikat, "jadilah padaku menurut perkataanmu itu," (Lukas 1:38) seketika itu Allah hadir sebagai Allah manusia dalam rahim Bunda-Nya yang tak bernoda.

Kita secara harafiah bisa mengatakan bahwa Ekaristi Kudus dimulai pada saat Inkarnasi.
Dia adalah Pribadi kedua dari Tritunggal Kudus, yang mengambil wujud sebagai manusia, yang mulai hadir pada saat Kabar Gembira, lahir di Betlehem, mati di kayu salib dan bangkit dari antara orang mati pada hari Minggu Paskah. Allah yang yang hadir dalam Ekaristi Kudus.

Ada sebuah analogi yang mungkin membantu menjelaskan perbedaannya.
Ketika seorang penulis Amerika menulis sebuah buku yang diterbitkan di seluruh dunia, apakah dia hadir di hadapan orang-orang di Jepang yang membaca apa yang telah ditulisnya? Apakah pengaruhnya hadir dalam hati dan pikiran pembaca? Tentu saja. Tetapi jika ia tidak terbang ke Tokyo, dia tidak "secara substansial" hadir di hadapan orang-orang tersebut.


Kristus yang hadir di bumi dalam Ekaristi tidak hanya dalam arti bahwa Ia mewujudkan kuasa Illahi-Nya di hati dan pikiran manusia.
Kristus sendiri "secara substansial" hadir di bumi dalam Sakramen Mahakudus. Hanya dalam Ekaristi, Kristus hadir dengan keutuhan kemanusiaan dan keilahian-Nya.

Itulah dogma pertama yang didefinisikan mengenai Kehadiran Nyata: "Kristus seluruhnya" adalah "nyata," "benar-benar," dan "secara substansial" berada dalam Ekaristi.


-------------------------------------

Tambahan mengenai Komuni Dua Rupa atau Satu Rupa:

  • “Keseluruhan Kristus dan sakramen diterima dalam setiap rupa” (Konsili Trente, “Doktrin tentang Komuni dalam Dua Rupa dan tentang Komuni bagi Anak-anak).
  • Umat beriman menerima seluruh buah rahmat Ekaristi dari sakramen, walaupun komuni hanya diterima dalam rupa Hosti Kudus saja, atau dalam rupa Darah Mahasuci saja, atau dalam kedua rupa. (Katekismus No. 1390).
  • Pemberian Komuni dalam bentuk Hosti saja sudah cukup, karena hosti yang sudah diubah menjadi Tubuh Kristus sudah merupakan kepenuhan Kristus: Tubuh, Darah, Jiwa dan ke-Allahan-Nya sudah terkandung di dalam Hosti kudus itu. (Katekismus Gereja Katolik, 1413.)

No comments:

Post a Comment